Janji Gizi Prabowo Ternoda: Skandal Makanan Busuk di Sekolah Batu Bara

- Penulis

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 03:14

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

 

BATU BARA (piv.co.id)

Kasus dugaan penyalahgunaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo kini mencuat di Kabupaten Batu Bara. Beberapa media lokal menyoroti Kejadian Luar Biasa (KLB) di SMA Negeri 1 Air Putih, Desa Tanjung Kubah, di mana ratusan siswa menerima makanan basi, berbau busuk, bahkan ditemukan lauk berulat.

Insiden ini pertama kali mencuat pada 20 Agustus 2025, ketika pihak sekolah memprotes distribusi makanan dari penyedia, Yayasan Merah Putih. Alih-alih mendapat solusi, pihak penyedia justru menjawab enteng: “Diterima saja makanan itu.” Pernyataan arogan ini makin menyulut kemarahan publik.

Dari Program Gizi Jadi Proyek Bisnis

Sejumlah media menyoroti indikasi bahwa program gizi nasional yang seharusnya menyehatkan anak bangsa, justru berubah menjadi proyek bisnis kotor. Dugaan markup anggaran, penggunaan bahan murah, hingga distribusi tanpa standar higienis makin menguat.

“Anak-anak bukan kelinci percobaan. Ini menyangkut nyawa dan masa depan generasi,” tegas salah satu tokoh masyarakat Air Putih, dikutip dari laporan Batubara Update.

Distribusi makanan oleh Yayasan Merah Putih, yang dimulai sejak 14 Juli 2025, langsung dihentikan setelah KLB. Namun, hingga berita ini diturunkan, tidak ada kejelasan pertanggungjawaban dari penyedia.

Ketua SPPG Disorot, SPPI Diminta Dicopot

Nama Kama Robbayani, Ketua SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) sekaligus pemegang SPPI (Sertifikat Produksi Pangan Industri), kini jadi sorotan tajam. Laporan Suara Tanjung Kubah menyebutkan, saat hendak dikonfirmasi awak media, Kama justru menghindar bahkan tak masuk kantor selama dua hari berturut-turut.

“Kalau ketua SPPG saja lari dari tanggung jawab, bagaimana nasib pengawasan program ini?” kritik warga, seperti dikutip dari Batubara News Room.

Publik mendesak agar SPPI Kama Robbayani segera dicopot dari jabatan ketua SPPG Batu Bara karena dianggap lalai dan terlibat dalam kelalaian distribusi MBG.

Baca Juga:  Aset RSUD Batu Bara Rp5,7 Miliar Jadi Teka-Teki: BPK Mengungkap, Kuasa Hukum Membela, Direktur Bungkam, Inspektorat Mengambang

Vendor Diduga Dipilih Tanpa Transparansi

Media lokal juga mengungkap dugaan adanya permainan vendor dalam penunjukan Yayasan Merah Putih sebagai penyedia makanan. Proses tender yang tidak jelas, pola penunjukan langsung, dan indikasi praktik kongkalikong makin memperkuat dugaan adanya mafia anggaran di balik program ini.

Hingga kini, Yayasan Merah Putih masih kebal sanksi meskipun sudah terbukti lalai menyalurkan makanan tak layak konsumsi.

Desakan Publik: Audit Forensik dan Proses Hukum

Gelombang protes orang tua siswa semakin kencang. Beberapa media lokal mewartakan bahwa masyarakat menuntut audit forensik atas anggaran MBG di Batu Bara. Mereka juga meminta aparat penegak hukum—mulai dari BPK, Kepolisian, hingga KPK—untuk turun tangan mengusut aliran dana gizi nasional yang diduga dikorupsi.

Tuntutan publik kini terang benderang:

1. Audit anggaran MBG di Batu Bara secara menyeluruh.

2. Penyelidikan hukum terhadap Yayasan Merah Putih dan oknum pejabat yang terlibat.

3. Pencopotan Ketua SPPG Kabupaten Batu Bara.

4. Evaluasi nasional agar program gizi Presiden Prabowo tidak dicemari mafia proyek.

Ancaman Serius Bagi Program Presiden

Jika kasus ini dibiarkan, bukan hanya nama baik program MBG yang tercoreng, tetapi juga reputasi Presiden Prabowo yang menggagasnya. Publik mengingatkan, jangan sampai program strategis negara untuk memperbaiki gizi anak bangsa justru berubah menjadi bom waktu kesehatan dan sarang korupsi berjamaah.

(Am/Red)

Berita Terkait

Panglima TNI Dampingi Menhan RI Sambut Kedatangan KRI Brawijaya-320 Di Tanah Air
Prof Dr Sutan Nasomal Yakini Dilematis Kasus Ojol Mobil Motor Harus Diperintah Presiden RI Kemenhub DPR Bertindak!!!                         
Mitigasi Risiko Gangguan Kamtib, Lapas Labuhan Ruku Gandeng TNI dan Polri Gelar Razia Kamar Hunian
Prof Dr Sutan Nasomal Berterima Kasih Kepada Prabowo Subianto Presiden RI Terbaik Dalam Sejarah “Badai Pasti Berlalu Pasti” !!!   
Manfaatkan Hari Libur, Kalapas Labuhan Ruku Soetopo Berutu Beserta Jajaran Tinjau Lahan Milik Lapas.
Prof Dr Sutan Nasomal Minta Presiden RI Perintahkan Kementerian Bersama Komnas HAM Team Bela Rakyat Tegakkan Hukum !!!
Komitmen Bersih-Bersih Korupsi, Kejari Batu Bara Jerat Dua Lagi Tersangka Dana BTT Rp5,1 Miliar
Kejari Batu Bara Tegas! Tiga Tersangka Korupsi Bimtek Guru Sertifikasi Resmi Ditahan
Berita ini 266 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 09:20

Panglima TNI Dampingi Menhan RI Sambut Kedatangan KRI Brawijaya-320 Di Tanah Air

Rabu, 10 September 2025 - 08:54

Prof Dr Sutan Nasomal Yakini Dilematis Kasus Ojol Mobil Motor Harus Diperintah Presiden RI Kemenhub DPR Bertindak!!!                         

Selasa, 9 September 2025 - 05:54

Mitigasi Risiko Gangguan Kamtib, Lapas Labuhan Ruku Gandeng TNI dan Polri Gelar Razia Kamar Hunian

Selasa, 9 September 2025 - 04:13

Prof Dr Sutan Nasomal Berterima Kasih Kepada Prabowo Subianto Presiden RI Terbaik Dalam Sejarah “Badai Pasti Berlalu Pasti” !!!   

Sabtu, 6 September 2025 - 10:33

Manfaatkan Hari Libur, Kalapas Labuhan Ruku Soetopo Berutu Beserta Jajaran Tinjau Lahan Milik Lapas.

Selasa, 2 September 2025 - 14:52

Komitmen Bersih-Bersih Korupsi, Kejari Batu Bara Jerat Dua Lagi Tersangka Dana BTT Rp5,1 Miliar

Selasa, 2 September 2025 - 13:34

Kejari Batu Bara Tegas! Tiga Tersangka Korupsi Bimtek Guru Sertifikasi Resmi Ditahan

Selasa, 2 September 2025 - 01:23

Sekda Asahan Bungkam Soal Aset Rp3 Triliun Lebih yang Dinyatakan BPK Belum Tertata

Berita Terbaru